Okita.News,- JAKARTA - Transformasi ekonomi desa makin nyata. Pemerintah tengah bersiap mendirikan 80 ribu Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di seluruh Indonesia, yang akan membuka 400 ribu lowongan kerja baru!
Langkah ambisius ini diumumkan oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan. Ia menyatakan bahwa percepatan pembentukan koperasi akan dipimpin oleh empat menteri: Menteri Dalam Negeri, Menteri Koperasi dan UKM, serta Menteri Pertanian. Setiap koperasi nantinya akan dikelola minimal oleh lima pengurus, sehingga total akan dibutuhkan sekitar 400 ribu orang tenaga kerja untuk menjalankan roda organisasi koperasi desa ini.
Kopdes Merah Putih tidak hanya hadir sebagai lembaga formal di tingkat desa, tetapi juga akan menjadi pusat kegiatan ekonomi masyarakat. Ada enam jenis gerai usaha yang akan dikelola setiap koperasi, yakni:
1. Sembako: Menyediakan kebutuhan pokok masyarakat dengan harga terjangkau.
2. Apotek: Menjamin akses obat-obatan dasar yang legal dan berkualitas.
3. Klinik: Memberikan layanan kesehatan dasar langsung di tingkat desa.
4. Cold Storage/Gudang: Mendukung ketahanan pangan dengan fasilitas penyimpanan hasil pertanian dan perikanan.
5. Simpan Pinjam: Memberikan akses permodalan bagi warga desa dengan sistem yang transparan dan berkeadilan.
6. Kantor Koperasi: Menjadi pusat administrasi dan pelayanan anggota.
Proses pembentukan koperasi akan dilakukan melalui musyawarah khusus yang difasilitasi oleh pendamping dari Kementerian Koperasi dan UKM. Diharapkan, sinergi antara pemerintah pusat dan daerah bisa mempercepat proses pendirian koperasi agar dapat berdiri serentak pada 12 Juli 2025.
“Penting bagi pemerintah pusat dan daerah untuk satu visi-misi. Kita ingin koperasi ini berdiri serentak, dikelola profesional, dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat desa,” ujar Zulkifli Hasan.
Program ini bukan hanya soal angka, tetapi soal perubahan fundamental dalam pembangunan ekonomi berbasis kerakyatan. Dengan kehadiran Kopdes Merah Putih, desa diharapkan tidak lagi hanya menjadi objek pembangunan, melainkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru Indonesia. Jumat, 25/04.
Editor: Sahar
.jpeg)
