Okita.News, - SOPPENG - Sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di Soppeng, resah. Mereka kaget karena tiba-tiba mendapatkan sepucuk surat berlabel Surat Tugas.
ST tersebut menugaskan sejumlah ASN untuk pindah bertugas di tempat baru. Sebagian besar yang mendapat penugasan baru adalah guru dan tenaga medis. "Saya bertugas di Donri-Donri, dipindahkan ke Marioriwawo," kata ASN tersebut sambil memperlihatkan surat tugas barunya yang diteken langsung Bupati Soppeng, Suwardi Haseng, Senin, 14 April 2025.
Redaksi media ini juga mendapat kiriman foto surat tugas yang dimaksud. Tidak ada catatan mengapa mereka dipindah tugaskan.
ASN tersebut mengaku sangat kesulitan dengan penempatan barunya. "Saya tinggal jauh dari tempat tugas baru, berat sekali," tambahnya.
Tiak ada alasan yang jelas mengapa mereka dipindahkan. Termasuk adanya indikasi mereka tidak netral dalam pilkada Soppeng 2024 lalu. "Saya tidak dukung siapa-siapa (dalam pilkada-red). Diam ji saja saya di rumah" tambahnya ketika disampaikan adanya indikasi tidak netral dalam pilkada.
Salah seorang pengamat kebijakan pemerintah di Soppeng, Baharuddin Ahsam, meminta Bupati Soppeng Suwardi Haseng berhati-hati dalam mengeluarkan surat tugas. "Prinsip kehati-hatian perlu didahulukan. Kita memahami bahwa Bupati pasti punya alasan yang kuat untuk mengeluarkan surat itu, seperti faktor keseimbangan sumber daya manusia antar instansi dan unit kerja atau faktor efisiensi. Tetapi, ini harus dilakukan sangat hati-hati agar tidak merugikan ASN tersebut," katanya.
Ia sepakat jika salah satu alasan penugasan itu adalah indikasi ketidaknetralan dalam Pilkada. "ASN tiak boleh berpihak dan itu memang sangat marak kemarin di Pilkada. Penugasan itu bisa sebagai bentuk hukuman, tetapi yang perlu diingat jangan sampai penugasannya serampangan dan hanya mendengar laporan dari para pembisik yang kemudian Bupati percayai dan mengeksekusinya tanpa verifikasi dan pertimbangan matang, Bupati diminta jangan mudah percaya para pembisik" tegas Baharuddin Ahsam.
"Diduga ada oknum anggota dewan yang sering membisik pak bupati atas kepentingan pribadinya", tutupnya.(sar)